AWAS.......!!! STOP.........!!! JANGAN MENCUCI DAN MENYIMPAN TELUR DALAM KULKAS KALAU TIDAK MAU MENANGGUNG RESIKONYA , SEBELUM TERLAMBAT ANDA WAJIB MEMBACA ARTIKEL INI.


Kebanyakan kita akan sangat jijik dengan telur mentah yang baru saja di beli karena pada cangkang telur biasanya ditemui kotoran ayam. Apalagi jika mengingat bahwa telur tersebut keluar dari pantat ayam. Biasanya agar awet kita akan memasukkan telur ke dalam kulkas atau lemari es, dan sangat merasa jijik bila kotoran ayamnya akan mencemari makanan lain di dalam kulkas. Sehingga kebanyakan orang akan menyikat dan mencuci telur dengan sabun hingga bersih baru menyimpannya dalam kulkas. Padahal ini justru membuat telur begitu mudah tercemari bakteri. Cucilah telur dan langsung dimasak bukan disimpan dalam kulkas.

Telur Mentah Mengandung “Protective Bloom”



“Protective Bloom” adalah perlindunga alami yang Allah ciptakan pada telur ayam untuk melindungi telur dari bakteri Salmonella. Lapisan ini juga yang melindungi anak ayam dalam telur dari terinfeksi bakteri Salmonella ini. Kalau kita mecuci telur (telah dicuci sabun, disikat juga), pori-pori pada kulit telur menjadi terbuka, sehingga rawan tercemar bakteri. Kita mungkin tidak dapat melihat pori-pori itu, tapi dengan membersihkan kulit telur itu, akan mempermudah isi telur rentan terinfeksi bakteri Salmonella.

Bahkan, di Inggris serta Uni Eropa, mereka melarang telur yang udah dicuci untuk dijual. Tapi karena banyak orang-orang yang skeptis dengan telur yang ada kotoran ayam atau telur tampak kotor, maka mereka mencuci telur itu dan menyemprotnya lagi dengan lapisan lain untuk menghalangi bakteri masuk. Sebab itu ada telur yang tampak sangat bersih dan mengkilap di supermarket.

Apakah bakteri Salmonella itu?

Salmonella merupakan sejenis bakteri jahat yang terkadang ada di dalam makanan termasuk ayam, tomat, guacamole, kacang tanah dan juga ada dalam makanan hewan. Habitat yang subur untuk bakteri ini adalah didalam usus hewan dan manusia yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Bila terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella ini, risikonya mungkin menyebabkan kematian. Tetapi begitu, kita dapat melindungi diri kita dari terkena infeksi dari bakteri jahat ini dengan menjaga kebersihan.

Dari manakah Bakteri Salmonella bersumber?

Bakteri Salmonella bersumber dari makanan yang berasal dari hewan seperti daging, susu, ayam, produk susu, telur dan makanan laut, juga beberapa jenis sayur dan buah-buahan. Oleh karena itu, kita tak dianjurkan untuk memakan makanan yang setengah matang atau tak dimasak sepenuhnya. Praktek memakan telur setengah matang yang sering jadi menu sarapan di restoran-restoran adalah makanan yang kurang baik karena kemungkinan untuk tercemar bakteri Salmonella sangat tinggi dan ini dikhawatirkan akan menyebabkan keracunan makanan pada pelanggan.

Memasak dan mencuci bahan makanan bisa memberantas Salmonella?

Memasak dengan sempurna dapat membunuh bakteri Salmonella. Kendati membilas dan mencuci buah adalah kebiasaan yang baik sebelum menyantapnya, tetapi ini tidak akan mampu memberantas Salmonella terutama saat sedang mewabah. Jika ada peringatan dari Kementerian kesehatan untuk tidak memakan sesuatu makanan yang berpotensi terkontaminasi, maka yaitu lebih baik untuk tidak makan makanan itu baik dimasak atau tidak. Jadi gunakan langsung telur yang telah dicuci, bukan simpan dalam lemari es dulu.

Hindari Telur Yang Pecah Dan Kotor

Bakteri dari kotoran ayam dari kulit telur bisa masuk lewat celah telur yang bahkan retakan itu tampak tak signifikan. Sedangkan ini sangat bahaya bila bakteri itu telah masuk ke dalam telur. Infeksi penyakit akan bisa jadi sangat parah. Jadi telur yang nampak retak memang tidak bisa digunakan walaupu tampak baik-baik saja.

Bagaimana memilih dan menyimpan Telur?

– Pilih telur yang utuh dan tak retak.

– Hindari membeli telur yang tak ada tanggal kedaluwarsanya, Kecuali Anda yakin kalau penjual selalu beli telur-telur yang masih segar.

– Telur yang lebih besar memiliki kulit yang lebih tipis dibandingkan telur kecil. Jadi kulit telur yang tipis lebih besar peluang untuk retak dan rentan terhadap bakteri.

– Bila ada telur yang kotor dan retak, mencucinya pun tak membuatnya lebih aman. Lebih aman dibuang.

– Jangan mencuci telur serta menyimpannya. Bila telur dicuci, langsung gunakan dan dimasak. Sebab kulit telur yang dicuci tidak hanya hilang lapisan Protective Bloom-nya. Bahkan bila cuci, pori-pori pada kulit telur jadi lembab, sehingga bakteri lebih senang di sana.

– Simpan telur dalam wadah, tanpa dicuci dan taruh dalam lemari es. Pastikan semua makanan yang ada dalam lemari es harus ditutup rapat.

– Karena kulit telur berpori-pori halus, makanan yang kuat baunya (seperti durian) dapat mencemari telur. Sebab itu lebih aman tempatkan telur dalam wadah aslinya.

– Alasan kenapa kena meletakkan telur dalam wadah aslinya adalah ada tanggal “best before” pada wadah itu. Tanpa wadah asalnya, kita tidak tahu tanggal kadaluarsa telur-telur itu.

– Tanda tanggal “best before”/kadaluarsa yang tertera pada kemasan telur itu berarti baik dalam kondisi telur itu disimpan dalam almari es. Bila tidak menyimpannya dalam lemari es, sebaiknya digunakan lebih awal dari tanggal kadaluarsanya.

– Simpan telur pada bagian dalam lemari es, bukan di sisi pintu lemari es. Sebab pintu akan sering dibuka-tutup, jadi akan ada banyak perubahan suhu disitu. Ini tak bagus untuk telur

sumber ; http://www.sehatitunikmat.com/2016/02/awas-stop-jangan-mencuci-dan-menyimpan.html
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment