AWAS!! JAUHILAH DUDUK YANG SEPERTI INI, KARENA AKAN MEMPEROLEH MURKA ALLAH. (( TOLONG DI SHARE YA...))


Sifat seseorang muslim yaitu selalu patuh dan taat terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya. Ketika Allah melarang suatu hal, maka ia taat. Begitu pula saat Rasul-Nya melarang suatu hal dengan mensifati sebagai suatu hal yang dimurkai, maka seorang muslim juga mendengar dan menjauhi perbuatan semacam itu. Diantara bentuk duduk yang terlarang yaitu seperti para pembaca saksikan pada gambar di bawah ini, yakni duduk dengan meletakkan tangan kiri di belakang serta dijadikan sandaran atau tumpuan. Tersebut penjelasan tentang hadits yang melarang hal itu serta keterangan beberapa ulama tentang hal semacam ini.


Add caption

Syirrid bin Suwaid radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah pernah melintas dihadapanku sedang saya duduk seperti ini, yakni bersandar pada tangan kiriku yang saya letakkan di belakang. Lalu baginda Nabi bersabda, “Adakah engkau duduk seperti duduknya beberapa orang yang dimurkai? ” (HR. Abu Daud no. 4848. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shahih)

Yang disebut dengan al maghdhub ‘alaihim yaitu orang Yahudi seperti kata Ath Thibiy. Penulis ‘Aunul Ma’bud berkata kalau yang disebut dimurkai disini lebih umum, baik orang kafir, orang fajir (suka maksiat) , orang sombong, orang yang ujub dari cara duduk, jalan mereka dan semacamnya. (‘Aunul Ma’bud, 13 : 135)

Dalam Iqthido’ Shirotil Mustaqim, Ibnu Taimiyah berkata, “Hadits ini berisi larangan duduk seperti yang disebutkan karena duduk seperti ini dilaknat, termasuk juga duduk orang yang memperoleh adzab. Hadits ini dapat bermakna supaya kita menjauhi jalan orang-orang semacam itu. ”

Kata Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz, duduk seperti ini terlarang didalam serta di luar shalat. Memiliki bentuk yaitu duduk dengan bersandar pada tangan kiri yang dekat dengan pantat. Sekian langkah duduknya serta tekstual hadits bisa dipahami kalau duduk seperti itu yaitu duduk yang terlarang. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 25 : 161)

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin menerangkan dalam


Syarh Riyadhus Sholihin, “Duduk dengan bersandar pada tangan kiri disifatkan dengan duduk orang yang dimurkai Allah. Mengenai menempatkan ke-2 tangan di belakang tubuh lalu bersandar pada keduanya, maka tidaklah permasalahan. Juga saat tangan kanan yang jadi sandaran, maka tidak mengapa. Yang disebutkan duduk dimurkai seperti disifati nabi yaitu duduk dengan jadikan tangan kiri di belakang badan serta tangan kiri tadi ditempatkan di lantai serta jadi sandaran. Berikut duduk yang dimurkai seperti yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sifatkan. ”

Beberapa ulama menyebutkan kalau duduk sejenis ini disebutkan makruh (tidak haram). Tetapi hal semacam ini kurang tepat. Syaikh ‘Abdul Al ‘Abbad berkata, “Makruh bisa dimaknakan juga haram. Serta terkadang makruh juga bermakna makruh tanzih (tidak sampai haram). Walau demikian dalam hadits disifati duduk semacam ini yaitu duduk orang yang dimurkai, jadi ini telah terang tunjukkan haramnya. ” (Syarh Sunan Abi Daud, 28 : 49)

Jika ada yang bertanya, logikanya mana, kok sampai duduk seperti ini dilarang? Maka jawabnya, telah diterangkan kalau duduk semacam ini yaitu duduk orang yang dimurkai Allah (maghdhub ‘alaihim). Bila telah dijelaskan demikian, maka sikap kita yaitu sami’na wa atho’na, kami dengar serta patuh. Tidak perlu mencari hikmahnya dulu atau berkata ‘why? ‘ ‘why? ‘, baru diamalkan. Seseorang muslim juga tidak bisa sampai berkata, ah seperti itu saja kok masalah. Ingatlah, Allah Ta’ala berfirman,

“Maka sebaiknya beberapa orang yang menyalahi perintah-Nya takut bakal ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (QS. An Nur : 63).

Serta sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah atas basic udara nafsunya yang ia sampaikan. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan tiadalah yang disampaikannya itu menurut tekad udara nafsunya. Ucapannya itu tidak ada lain hanya wahyu yang diwahyukan (padanya) ” (QS. An Najm : 3-4)

Ibnu Katsir berkata, “Khawatirlah serta takutlah untuk siapapun yang menyelisihi syari’at Rasul dengan cara lahir serta batin lantaran pasti ia bakal tertimpa fitnah berbentuk kekufuran, kemunafikan atau perbuatan bid’ah. ” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 10 : 281)

Wallahu waliyyut taufiq. (reportaseterkini/akhwatindonesia/akhwatshalihah/vewe. xyz)

sumber ; http://www.liputan-indonesia.com/2016/03/awas-jauhilah-duduk-yang-seperti-ini.html
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment